Elemen Dalam Bangun Ruang
HUBUNGAN ELEMEN
PENTING DALAM BANGUN RUANG
Unsur-unsur bangun ruang
meliputi:
(1) Titik
(2) Ruas garis atau rusuk
(3) Diagonal bidang
(4) Diagonal ruang
(5) Bidang diagonal (bidang
yang terbentuk melalui diagonal bidang maupun rusuk dan tidak merupakan bidang
sisi)
Meskipun diagonal bidang
dan bidang diagonal terlihat hanya sebuah kata-kata yang hanya dibalik, tetapi
ternyata memiliki perbedaan, lho. Diagonal bidang hanya mempunyai
panjang, sedangkan bidang diagonal mempunyai panjang dan lebar.
Unsur-unsur bangun ruang
selalu berkaitan dengan materi dimensi tiga. Ada tiga elemen penting yang
terdapat dalam dimensi tiga, yaitu titik, garis, dan bidang. Pada blog ini,
kita akan membahas mengenai hubungan antara ketiga elemen penting dalam bangun
ruang tersebut.
Sumber gambar: Bimbel NF
💧 Garis
terletak pada bidang
Jika setiap titik pada garis terletak pada bidang, misal garis AC pada
bidang ABCD.
💧 Garis
sejajar bidang
Jika garis dan bidang tidak pernah berpotongan, misal garis AC sejajar
bidang EFGH.
💧 Garis
memotong atau menembus bidang
Jika garis dan bidang memiliki satu titik potong, misal garis HP
menembus bidang ABCD.
💧 Garis
tegak lurus bidang
Jika garis itu paling sedikit tegak lurus dengan 2 garis pada bidang,
misal garis AE tegak lurus bidang ABCD karena AE tegak lurus terhadap garis AB
dan AD.
Di dalam dimensi tiga juga,
ada tiga konsep dasar yang harus dikuasai, yaitu mengenai proyeksi, jarak, dan sudut. Ketiga konsep ini tidak dapat dipisahkan—saling
berkaitan dan saling menunjang untuk memahami soal-soal tersebut secara utuh.
A. PROYEKSI
Apa itu proyeksi?
Proyeksi
dapat diartikan sebagai pencerminan sebuah titik, sebuah garis,
atau sebuah bidang pada sebuah objek (garis atau bidang datar)
sehingga menghasilkan suatu bayangan yang kita sebut hasil proyeksi.
Proyeksi ada 3,
diantaranya:
(1) Proyeksi titik pada
bidang
Sumber gambar: fithkholmath.igiku.my.id
(2) Proyeksi garis ke garis
Sumber gambar: krisna8.wordpress.com
(3) Proyeksi garis ke bidang
Sumber gambar: ksmbimbel.com
B. JARAK
1. Jarak antara dua titik
Jarak antara dua titik adalah panjang garis yang menghubungkan kedua
titik tersebut.
Cara menentukan jaraknya:
(1) Buat garis yang menghubungkan kedua titik
(2) Buat segitiga yang memuat garis tersebut
Apabila segitiga yang terbentuk merupakan segitiga siku-siku maka gunakan teorema pythagoras, sedangkan apabila segitiga sembarang maka gunakan aturan cosinus.
Sumber gambar: saintif.com
Sumber gambar: rumusrumus.com
2. Jarak titik ke garis
Jarak titik ke garis adalah panjang garis yang menghubungkan titik
dengan hasil proyeksinya ke garis.
Cara menentukan jaraknya:
(1) Proyeksikan titik ke garis
(2) Buat garis yang menghubungkan titik dengan hasil proyeksinya
(3) Buat segitiganya yang memuat garis tersebut.
3. Jarak titik ke bidang
Jarak titik ke bidang adalah panjang garis yang menghubungkan titik
dengan hasil proyeksinya ke bidang atau panjang garis tegak lurus dari titik ke
bidang.
Cara menentukan jaraknya:
(1) Proyeksikan titik ke bidang
(2) Buat garis yang menghubungkan titik dengan hasil proyeksinya
(3) Buat segitiga yang memuat garis (jarak) tersebut.
(4) Gunakan rumus menentukan jarak titik ke garis
C. SUDUT
1. Sudut antara Garis dan Bidang
Terdapat 3 jenis sudut yang dibentuk dari
sebuah garis dan bidang yaitu sudut lancip, sudut tegak lurus, dan sudut
sejajar. Sudut lancip terbentuk karena suatu garis nggak tegak lurus dengan
suatu bidang. Begitu pula sudut sejajar, ketika garis dengan bidang sejajar,
maka sudut yang dibentuk adalah sudut sejajar.
2. Sudut antara dua bidang
Sudut antara dua
bidang yang berpotongan merupakan sudut yang dibentuk oleh dua garis yang berpotongan
(sebuah garis pada bidang pertama dan sebuah garis lagi pada bidang yang
lainnya), garis-garis itu tegak lurus terhadap garis potong antara kedua bidang
tersebut.
Contoh soal
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH
Jika panjang rusuk kubus di samping adalah 4 cm, jika
α adalah sudut yang dibentuk oleh ACF dan ACGE, maka tentukan nilai sin α dan
hitung besar sudut α!
Penyelesaian:
Perhatikan gambar di bawah ini.
Cari panjang BD dengan rumus panjang diagonal bidang kubus yakni:
BD = s√2
BD = 4√2 cm
Cari panjang FS dengan teorema phytagoras, di mana
panjang BS merupakan setengah panjang diagonal bidang BD.
BS = ½ BD = ½ . 4√2 cm = 2√2 cm
FS = √(BS2 + BF2)
FS = √((2√2)2 + 42)
FS = √24
FS = 2√6 cm
sin α = FT/FS (FT = BS)
sin α = (2√2)/(2√6)
sin α = √2/√6
sin α = 1/√3
sin α = (1/3)√3
arc sin (1/3)√3 = 35,26°
Jadi, nilai sin α dan besar sudut α adalah (1/3)√3 dan 35,26°
Sumber
referensi:
Bimbel NF
https://ksmbimbel.com/artikel/34/memahami-konsep-proyeksi-dimensi-tiga
https://blog.edukasystem.com/materi-dimensi-tiga/
https://mafia.mafiaol.com/2014/04/cara-menentukan-sudut-antara-bidang-dan-bidang-pada-bagun-ruang.html
Komentar
Posting Komentar